Samsung dorong generasi muda Indonesia olah ide lewat program Samsung Solve for Tomorrow dan Innovation Campus
Selama lebih dari tiga dekade berkiprah di Indonesia, Samsung tak hanya dikenal lewat produk teknologi canggihnya. Di balik kesuksesan itu, raksasa teknologi asal Korea Selatan ini juga konsisten berinvestasi pada pengembangan generasi muda Indonesia. Melalui dua program unggulannya—Samsung Solve for Tomorrow (SFT) dan Samsung Innovation Campus (SIC)—Samsung berkomitmen membantu pelajar dan mahasiswa Indonesia agar mampu mengubah ide menjadi solusi nyata.
Samsung Solve for Tomorrow dan Innovation Campus Mendorong Inovasi dari Ruang Kelas ke Kehidupan Nyata
Sejak diluncurkan pada 2019, kedua program CSR ini telah menjangkau ribuan pelajar, mahasiswa, guru, dan dosen di berbagai daerah di Indonesia. Tujuan utamanya sederhana namun berdampak besar: membekali generasi muda dengan keterampilan digital masa kini seperti coding, programming, Internet of Things (IoT), dan Artificial Intelligence (AI), serta melatih mereka menciptakan inovasi yang mampu menjawab tantangan di masyarakat.
Baca Juga
Advertisement

Dalam perjalanan programnya, Samsung Solve for Tomorrow (SFT) tampil sebagai kompetisi unik. Para peserta ditantang menggunakan ilmu STEM (Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Matematika) untuk menghadirkan solusi terhadap masalah sosial di sekitar mereka. Tak sekadar berkompetisi, mereka juga mendapatkan pembelajaran tentang AI amplification serta sesi mentoring eksklusif dari karyawan Samsung dan para profesional di bidangnya.
Sementara itu, Samsung Innovation Campus (SIC) fokus memberikan pelatihan intensif tentang teknologi masa depan. Melalui pendekatan praktis dan studi kasus nyata, peserta dituntut menciptakan prototype inovasi yang berdampak bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.
Sejalan dengan Misi Global dan Potensi Generasi Digital

Langkah ini sejalan dengan visi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mendorong pembangunan berkelanjutan melalui inovasi dan teknologi. Berdasarkan riset internal Samsung, 78% anak muda Asia Tenggara kini menggunakan AI untuk pembelajaran, dan potensi besar ini menjadi modal utama dalam mencetak inovator masa depan Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
“Samsung konsisten mendampingi perjalanan Indonesia menuju masyarakat digital. Kami bangga program Samsung Innovation Campus dan Samsung Solve for Tomorrow telah menjangkau ribuan pelajar dan mahasiswa di seluruh Indonesia,” ujar Bagus Erlangga, Head of Corporate Marketing Samsung Electronics Indonesia.
Ia menambahkan, ke depan Samsung akan terus berkomitmen mendukung lahirnya talenta digital baru yang siap menjadi motor penggerak masa depan bangsa.
Menghadirkan Solusi Digital untuk Tantangan Sosial
Diluncurkan pada 2023, Solve for Tomorrow menjadi ruang belajar inovatif bagi generasi muda. Peserta diajak mengasah ide melalui workshop design thinking, sesi mentoring, hingga penerapan AI dalam menjawab tantangan sehari-hari. Pada tahun pertamanya saja, program ini berhasil menarik 309 tim dengan 1.087 peserta, sekaligus mengantarkan Samsung meraih Platinum Award kategori Best Provision of Literacy and Education di ajang Global CSR & ESG Summit 2024.
Baca Juga
Advertisement
Tahun berikutnya, cakupan SFT diperluas hingga ke mahasiswa tingkat D3, D4, dan S1. Hasilnya, jumlah partisipasi melonjak signifikan. Pada 2025, tercatat 2.603 pendaftar dari seluruh Indonesia, di mana 2.274 tim lolos ke babak penyisihan. Mereka terbagi dalam dua tema besar: Environmental Sustainability via Technology dan Social Change Through Sport & Tech.
Dari sini lahir ide-ide cemerlang, mulai dari konversi limbah plastik menjadi listrik hingga inovasi sport-tech yang membuka akses olahraga bagi perempuan dan penyandang disabilitas.
Menyiapkan Talenta Digital yang Tangguh

Tak kalah penting, Samsung Innovation Campus (SIC) terus memainkan peran vital dalam mencetak SDM digital berdaya saing global. Sejak 2019, program ini telah membekali pelajar dan mahasiswa dengan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri teknologi modern. Melalui kombinasi teori, praktik, dan mentoring, peserta mendapatkan pengalaman langsung seperti di dunia kerja.
Baca Juga
Advertisement
Program ini juga mendukung penuh inisiatif pemerintah dalam melahirkan talenta digital Indonesia. Hingga 2025, lebih dari 20.000 peserta serta ratusan guru telah terlibat dalam SIC. Bahkan, jumlah pendaftar Batch 6 meningkat 40% dibandingkan angkatan sebelumnya—tanda nyata tingginya antusiasme generasi muda terhadap pendidikan digital.
Selain pelatihan, SIC juga menghadirkan program training of trainers yang membantu para pendidik memperkuat kapasitas mereka dalam mengajarkan literasi digital. Dengan cara ini, Samsung memperluas dampak program ke sekolah dan kampus di seluruh negeri.
Lahirnya Karya Inovatif dari Anak Negeri
Tahun 2024 menjadi saksi lahirnya berbagai karya inovatif dari peserta SFT dan SIC. Dari kategori universitas, muncul inovasi seperti Portable Kit D-Dimer Level Detector dari Tim Solyd Ias Universitas Brawijaya yang berfungsi mendeteksi risiko serangan jantung, serta Dentalint, aplikasi pendeteksi karies gigi dari Tim Cemerlang Universitas Gadjah Mada.
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, di tingkat SMA, Tim Masetasia dari MAN Insan Cendekia Serpong berhasil menciptakan situs deteksi dini gejala demensia. Tak kalah menginspirasi, Tim SMAN 1 Sidoarjo meluncurkan HandsTalk, aplikasi penerjemah bahasa isyarat berbasis AI yang dapat digunakan di Google Meet dan WhatsApp—membuka ruang komunikasi inklusif antara teman tuli dan teman dengar.
Dari sisi SIC, tim PawPal dari BINUS University menciptakan perangkat IoT dan AI untuk membantu anak-anak mengurangi waktu menatap layar lewat pendekatan gamifikasi. Adapun tim Daely, juga dari BINUS, mengembangkan AI and IoT-Based Drowsiness Detection System for Drivers, sistem deteksi kantuk yang berhasil membawa mereka meraih Merit Award di Asia Pacific ICT Alliance Awards (APICTA) 2024.
Prestasi tersebut menjadi bukti bahwa anak muda Indonesia tak hanya mampu bermimpi, tapi juga mewujudkan teknologi dengan dampak global.
Baca Juga
Advertisement
Menuju Masa Depan Digital yang Inklusif dan Berkelanjutan
Rangkaian karya dari SFT dan SIC membuktikan bahwa inovasi tidak hanya lahir dari laboratorium besar, tetapi juga dari ruang kelas dan ide sederhana yang diwujudkan dengan semangat kolaborasi. Program ini bukan sekadar memberikan ilmu, melainkan juga menumbuhkan mindset problem-solver pada generasi muda.
Para alumni program ini kini menjadi penggerak perubahan, membawa Indonesia semakin dekat pada masa depan digital yang inklusif, kreatif, dan berkelanjutan.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program CSR Samsung, kunjungi situs resmi csr.samsung.com.

