Makan telur tiap hari terbukti turunkan kolesterol jahat jika dikombinasikan diet rendah lemak jenuh, menurut studi terbaru.
Selama bertahun-tahun, telur kerap menjadi “tersangka utama” penyebab tingginya kolesterol dalam darah. Kandungan kolesterol dan lemak di dalamnya sering membuat banyak orang was-was. Namun, sebuah studi terbaru justru mematahkan anggapan tersebut. Penelitian ini mengungkap bahwa makan telur setiap hari bisa membantu menurunkan kadar kolesterol jahat, asalkan dikonsumsi dengan pola makan yang tepat.
Telur dan Mitos Kolesterol Jahat
Telur adalah salah satu sumber protein yang sangat populer di Indonesia. Namun, reputasinya tak selalu baik. Dalam satu kuning telur, terdapat sekitar 186 mg kolesterol. Selain itu, kandungan lemaknya juga cukup tinggi—sekitar 14 gram per 100 gram untuk telur ayam kampung, dan bisa mencapai 31,9 gram pada telur ayam negeri.
Baca Juga
Advertisement

Dengan fakta tersebut, wajar jika banyak yang beranggapan bahwa sering makan telur bisa memicu kenaikan kolesterol jahat atau LDL dalam darah. Padahal, lemak yang menjadi bahan baku kolesterol tak selalu berdampak buruk, tergantung jenisnya.
Penelitian Makan Telur Tiap Hari Malah Bikin Kolesterol Turun Drastis
Sebuah studi yang dipublikasikan di The American Journal of Clinical Nutrition mencoba mengulik lebih dalam, apakah telur benar-benar biang kerok kolesterol tinggi, atau justru makanan pendampingnya yang menjadi masalah. Makanan seperti bacon, butter, atau keju yang sering disajikan bersama telur memang kaya lemak jenuh—dan ini yang terbukti meningkatkan kolesterol jahat.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, peneliti dari University of South Australia melakukan eksperimen terhadap 61 orang dewasa berusia 18–60 tahun. Semua peserta memiliki kadar LDL normal dan tidak sedang mengonsumsi obat-obatan yang memengaruhi lipid darah.
Baca Juga
Advertisement
Metode Penelitian: Tiga Fase Diet
Para peserta menjalani tiga jenis pola makan selama lima minggu untuk tiap fase:
- Control Diet – hanya makan 1 butir telur per minggu.
- Egg Diet – makan 2 butir telur setiap hari.
- Egg-Free Diet – sama sekali tidak makan telur.
Jumlah kalori di tiap fase dibuat sama. Peserta juga mendapatkan pengawasan ketat dari ahli gizi untuk memastikan keseragaman diet. Urutan fase dilakukan secara acak dan di akhir setiap fase, kadar lipid darah mereka diukur.